155 Dakwaan terbaru untuk Man City
Manchester City didakwa melakukan 115 pelanggaran FFP, dengan Etihad Airways diduga berandil besar dalam dugaan-dugaan pelanggaran tersebut. Media Jerman Der Spiegel, via The Mirror, mengklaim bahwa maskapai penerbangan Uni Emirat Arab itu hanya membayarkan £8 juta dari kewajiban sebesar £67,5 juta ke Man City, sementara sisanya dibayar dengan pembiayaan ekuitas terselubung dari para pemilik klub.
Namun, keputusan Etihad Airways baru-baru ini untuk melantai di bursa saham, berpotensi menjadi bukti baru bahwa klaim tersebut tidak benar, via The Mirror.
Menurut kabar dari Timur Tengah yang dikutip laporan The Mirror, keputusan Etihad Airways untuk melantai di bursa saham harus melalui IPO (Initial Public Offering). Proses ini mewajibkan maskapai tersebut mengungkap rekening mereka sepenuhnya, termasuk semua urusan keuangan dan praktik perusahaan. Narasumber bursa saham yakin bahwa akses terhadap akun ini tidak mungkin diberikan jika Etihad Airways – dan pemilik Man City – menyembunyikan atau memalsukan sesuatu, dengan kata lain melakukan penipuan.
Figur senior industri perbankan, seperti dikutip The Mirror, berkata: “Jika diketahui petinggi Etihad benar terlibat dengan manipulasi kesepakatan sponsor dengan Man City, reputasi maskapai bisa hancur di mata calon investor. Etihad juga berkewajiban mengungkap proses investigasi apa pun yang sedang berlangsung terhadap tindak-tanduk atau keuangan perusahaan sebelum IPO diluncurkan.”
“Tuduhan yang dilayangkan Liga Primer Inggris itu benar-benar serius, bukan cuma dalam hal peraturan sepakbola. Tuduhannya adalah bahwa petinggi Man City kongkalikong dengan petinggi Etihad dan berbohong bukan cuma kepada auditor independen tetapi juga kepada Mahkamah Arbitrase Olahraga (CAS).”
“Dengan demikian, tuduhan itu juga mempertanyakan apa informasi yang diungkap pemilik Man City kepada Silverlake sebelum perusahaan ekuitas swasta Amerika Serikat itu membeli saham klub dengan jumlah signifikan pada 2019. Itu sebabnya, tuduhan yang dilayangkan Liga Primer lebih dari sekadar menuding Man City gagal menaati Profit & Sustainability Rules (PSR).”
Sang treble-winner bersikeras mereka tak bersalah dan potensi bukti baru ini mungkin berperan besar membantu The Citizens menang di pengadilan. Sidang dugaan pelanggaran Man City paling cepat dilakukan pada musim gugur 2024.