Kelelahan & Formasi Nyaris Tak Berubah Jadi Penyebab Kekalahan Timnas Indonesia U-23

Tae-yong menyebutkan penggawa timnas U-23 layak mendapatkan apresiasi, meski gagal mendapatkan tiket otomatis ke Olimpiade.

Pelatih timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong mengungkapkan kelelahan dan nyaris tidak adanya perubahan komposisi pemain menjadi penyebab Garuda Muda menelan kekalahan 2-1 dari Irak, Jumat (3/5) dini hari WIB, dalam pertandingan

Duel melawan Irak menjadi laga keenam timnas U-23 dalam kurun waktu hampir tiga pekan. Tae-yong memang tidak banyak melakukan perubahan komposisi pemain di enam laga tersebut, dan hanya menyempalkan dua atau tiga nama yang sering berada di bangku cadangan dalam starting eleven.

Tae-yong menyebutkan penggawa timnas U-23 layak mendapatkan apresiasi, meski gagal mendapatkan tiket otomatis ke Olimpiade.

Pelatih timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong mengungkapkan kelelahan dan nyaris tidak adanya perubahan komposisi pemain menjadi penyebab Garuda Muda menelan kekalahan 2-1 dari Irak, Jumat (3/5) dini hari WIB, dalam pertandingan

Duel melawan Irak menjadi laga keenam timnas U-23 dalam kurun waktu hampir tiga pekan. Tae-yong memang tidak banyak melakukan perubahan komposisi pemain di enam laga tersebut, dan hanya menyempalkan dua atau tiga nama yang sering berada di bangku cadangan dalam starting eleven.

Tae-yong mengakui situasi itu membuat pemain mengalami kelelahan akibat jadwal yang padat. Hal itu terlihat dari perbedaan peforma pemain antara babak pertama dan kedua.

“Saya pikir Irak bermain lebih bagus di babak kedua. Jika kalian perhatikan daftar pemain di tiap pertandingan, skuad kami tidak solid secara individu. Ada perbedaan level performa,” jels Tae-yong dalam sesi jumpa wartawan.

“Hampir di tiap pertandingan dalam starting eleven yang hampir sama, kecuali satu atau dua pemain yang harus kami masukkan. Mereka mungkin mengalami kesulitan untuk mengatasi level kebugaran.”

“Jelas pemain merasa kelelahan, sehingga [performa] naik dan turun. Dalam tiga hari kami hanya memikirkan recovery, dan saya tak mengizinkan pemain menyentuh bola. Setelah itu kami mendapatkan tiga atau empat hari [jeda pertandingan], jadi kami melakukan latihan taktik, dan juga menganalisa calon lawan.”

Secara keseluruhan Tae-yong merasa puas dengan performa tim di turnamen kelompok usia ini, karena para pemain dinilai telah mengalami perkembangan sejak hari pertama. Penggawa timnas U-23 juga makin memahami filosofi sepakbola yang diusung Tae-yong.

“Kedua tim bertarung dengan sangat gigih, dan bermain dengan bagus untuk menjadi terbaik ketiga, dan juga mendapatkan tiket ke Olimpiade. Saya ucapkan terima kasih kepada para pemain atas kerja keras mereka di laga ini,” imbuh Tae-yong.

“Mungkin banyak orang menyadari kalau performa kami mengalami perkembangan secara dramatis sejak laga pertama di turnamen ini. Saya rasa tim ini pantas untuk mendapat apresiasi dari publik.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *